Karya ini merekam pertemuan antara fragmen dan figur yang tertanam dalam puzzle warna-warni. Identitas tak lahir dari bentuk yang utuh, melainkan dari kepingan-kepingan kecil, acak, dan saling bertubrukan. Seolah menyuarakan bahwa menjadi manusia (atau pahlawan?) bukan soal menjadi sempurna, tapi tentang menyusun diri dari potongan-potongan yang tercecer dalam proses hidup.