Karya ini merekam ulang momen ikonik penciptaan manusia dalam bentuk yang sunyi dan tak berwarna. Relief tangan yang nyaris bersentuhan menjadi simbol jarak yang abadi antara ilahi dan manusia. Dalam keheningan tekstur, karya ini mengajak kita merenungi asal-usul, kedekatan spiritual, dan kerinduan akan hubungan yang utuh. Sebuah perjumpaan yang tertunda namun terus dirindukan.